Zaman sekarang ini, Ibu dan Ayah tentunya harus
berusaha agar anaknya memiliki keterampilan-keterampilan yang membuatnya
menjadi mandiri di kehidupan sehari-harinya. Orangtua merupakan faktor yang
sangat berpengaruh besar akan perkembangan anak, oleh karena itu dengan membaca
artikel ini dapat membantu para Ibu dan Ayah untuk mempersiapkan masa depan
anak yang dilakukan semenjak dini selama proses pengasuhan berlangsung.
Terdapat empat aspek perkembangan anak yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Pemahaman yang menyeluruh dan seimbang terhadap aspek perkembangan akan lebih berguna dibandingkan dengan yang terpusat pada satu aspek saja. Keempat aspek tersebut yaitu :
Terdapat empat aspek perkembangan anak yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Pemahaman yang menyeluruh dan seimbang terhadap aspek perkembangan akan lebih berguna dibandingkan dengan yang terpusat pada satu aspek saja. Keempat aspek tersebut yaitu :
- Sosial-emosi
- Bahasa
- Kecerdasan
- Aspek gerakan kasar dan halus
Akan
tetapi, dalam artikel ini saya lebih berfokus tentang aspek sosial-emosi.
Pertama
temperamen meyenangkan (Easy Child), anak ini biasanya bersemangat melakukan
sesuatu, ceria, dan dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan situasi yang
baru. Anak akan bermain dengan penuh semangat, tidur secara teratur, mood
cenderung positif dan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di
sekitarnya.
Kedua temperamen sulit (Difficult Child), anak ini tidak menerima kegiatan sehari-harinya,
memerlukan waktu yang cukup lama untuk makan maupun tidur dengan nyenyak,
sedih, dan mudah menangis dikarenakan mood yang cenderung lebih negatif.
Ketiga temperamen lambat (Slow-to-Warm-Up Child)
menyesuaikan diri, anak lebih terlihat tenang, mood yang lebih rendah dan
pasif. Anak dengan temperamen ini tidak secara aktif berinteraksi atau terlibat
kegiatan. Atau lebih bersifat menunggu.
Secara umum, hal utama
yang dilakukan oleh orangtua untuk menghadapi temperamen anak
adalah bersikap santai ketika bersama anak. Dengan adanya sikap santai tersebut orangtua bisa saling menikmati kebersamaan bersama anak. Memang, mengurus anak tidak mudah dan banyak orangtua yang merasa ragu akan peran masing-masing.
Yang kedua adalah tetaplah yakin
bahwa anak akan selalu merasa nyaman dengan orangtua, apabila orangtua juga merasa nyaman dengannya. Yang ketiga adalah sentuhan fisik, sentuhan fisik memainkan peran yang amat penting
dalam perkembangan social emosi anak. Tiap anak pasti akan selalu mendambakan
sentuhan dan pelukan hangat dari orangtua serta orang lain yang dikenalnya.
Kedekatan, kehangatan, dan kontak fisik meningkatkan rasa percaya diri dan rasa
nyaman anak terhadap orang lain.
Usia 0 – 3 bulan
Beberapa
bulan awal ini adalah waktu yang sangat penting bagi Ibu, Ayah, dan anak untuk
mengenal satu sama lain. Pada usia ini, Ibu dan Ayah akan mempelajari tentang
arti tangisannya, ekspresi wajah, emosi dan bahasa tubuhnya.
Emosi
yang muncul pada saat usia ini adalah terkejut, marah, gembira, sedih, dan
takut. Anak akan
belajar arti dari seorang Ibu dan Ayah dari nada suara, cara menyentuh, dan
sikap yang dilakukan Ibu dan Ayah untuk anaknya.Yang
paling penting dalam usia ini adalah kasih sayang dari seorang Ibu dan Ayah.
Karena pada usia ini, anak belum fokus dalam memberikan perhatian dan sinyal.
Kontak mata dengan anak sangat penting! Anak sangat senang jika Ibu dan Ayahnya
melihatnya dengan tatapan yang dalam. Perhatian yang tercipta akan membantu
mengembangkan rasa percaya dirinya. Ia pun akan terbiasa untuk menatap mata
orang lain ketika ia sedang berhubungan sosial.Tunjukkan bahwa Ibu dan Ayahnya tertarik
kepadanya. Anak perlu merasa bahwa ia berarti bagi Ibu dan Ayah. Cara paling
tepat untuk menunjukkan adalah dengan memberinya perhatian, mengajaknya berbicara,
tersenyum, dan memeluknya sesering mungkin.
Usahakan pola minum air susu ibu (ASI) dan tidur
yang rutin. Kebutuhan anak untuk minum ASI dan tidur akan berubah pada periode ini.
Awalnya pasti Ibu dan Ayah merasa kesulitan untuk mengatur jadwal minum ASI dan
tidur anak. Namun, dengan ketekunan, anak pun akan merasa nyaman bila pola
kegiatannya sudah teratur.
Usia 4 – 6 bulan
Dengan
bertambahnya intensitas bertemu dengan orang lain, maka keterampilan sosial
anak akan berkembang sejalan dengan kebutuhannya. Pada usia ini anak akan lebih
merasakan tentang keberadaan orang lain di sekitarnya. Anak juga akan
menggunakan komunikasi non verbal untuk berhubungan mendapatkan perilaku. Apabila
seorang anak tersenyum atau mengeluarkan suara-suara untuk menarik perhatian
ibu dan bapak, maka berikanlah respon dan bermainlah bersama anak. Jika ia
menyodorkan mainannya, terimalah dan sodorkan kembali kepadanya. Demikian
seterusnya. Kegiatan ini akan mengembangkan keterampilan sosialnya dalam
berinteraksi dengan orang lain. Akan ada saatnya dimana anak menikmati bermain
sendiri. Bukan berarti Ibu dan Ayah harus sepanjang waktu
bersama anak. Bagian penting dari perkembangan sosial dan emosi adalah aspek
kemandirian. Sejak usia dini, anak juga harus mengembangkan rasa aman dan dapat
menikmati kesendiriannya dengan bermain.
Kegiatan
yang dapat dilakukan pada usia ini :
- Bermain bersama teman sebaya.
Tentu saja anak
belum akan bermain bersama-sama dengan temannya. Ia mungkin akan duduk tenang
dan memperhatikan teman yang menarik perhatiannya. Biarkan saja, anak akan
mempelajari perilaku dari teman-temannya.
- Ajak anak berbicara dengan orang lain.
Anak perlu
belajar bahwa bicara dan bahasa adalah penting dalam interaksi sosial. Dengan
memperhatikan ibu dan bapak berbincang-bincang dengan orang lain, anak akan
mengamati dan menirunya.
- Tertawalah.
Anak harus dapat tertawa bila ada
kejadian lucu. Kemampuan humor akan sangat membantunya di kemudian hari. Jadi,
ibu dan bapak harus tertawa bila mendengar ia tertawa dan cobalah untuk
menggodanya bila ia menampakkan wajah serius.
- Hibur anak bila ia merasa gusar.
Jika anak rewel
karena sesuatu, tetaplah berbicara dan bermain dengannya. Jika ibu dan bapak
meninggalkannya dalam kondisi rewel, maka anak mungkin akan rewel lebih lama
lagi.
@fialuthfi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar