Pentingya Memahami Perkembangan Anak (0-6 bln)

Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang optimal. Anak yang sehat, cerdas, dan penuh semangat adalah harapan tiap orangtua. Pengasuhan anak memang bukan pekerjaan yang mudah, akan tetapi, apabila para orangtua mengerti dan memahami akan perkembangan anak di tiap umurnya bukanlah sesuatu hal yang sulit.

Zaman sekarang ini, Ibu dan Ayah tentunya harus berusaha agar anaknya memiliki keterampilan-keterampilan yang membuatnya menjadi mandiri di kehidupan sehari-harinya. Orangtua merupakan faktor yang sangat berpengaruh besar akan perkembangan anak, oleh karena itu dengan membaca artikel ini dapat membantu para Ibu dan Ayah untuk mempersiapkan masa depan anak yang dilakukan semenjak dini selama proses pengasuhan berlangsung.

Terdapat empat aspek perkembangan anak yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Pemahaman yang menyeluruh dan seimbang terhadap aspek perkembangan akan lebih berguna dibandingkan dengan yang terpusat pada satu aspek saja. Keempat aspek tersebut yaitu :
 
Sosial-emosi 
Bahasa 
Kecerdasan 
Aspek gerakan kasar dan halus

Akan tetapi, dalam artikel ini saya lebih berfokus tentang aspek sosial-emosi. 
Setiap anak tidak ada yang sama, pasti ada sesuatu yang membedakan tiap anak tersebut. Tiap anak memiliki keunikan tersendiri dan kekhususan dalam kepribadiannya. Para peneliti mengajukan bahwa secara umum ada tiga jenis temperamen anak. Temperamen adalah gaya perilaku seseorang dan karakteristiknya dalam memberikan respon emosional.
Pertama temperamen meyenangkan (Easy Child), anak ini biasanya bersemangat melakukan sesuatu, ceria, dan dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan situasi yang baru. Anak akan bermain dengan penuh semangat, tidur secara teratur, mood cenderung positif dan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Kedua temperamen sulit (Difficult Child), anak ini tidak menerima kegiatan sehari-harinya, memerlukan waktu yang cukup lama untuk makan maupun tidur dengan nyenyak, sedih, dan mudah menangis dikarenakan mood yang cenderung lebih negatif.
Ketiga temperamen lambat (Slow-to-Warm-Up Child) menyesuaikan diri, anak lebih terlihat tenang, mood yang lebih rendah dan pasif. Anak dengan temperamen ini tidak secara aktif berinteraksi atau terlibat kegiatan. Atau lebih bersifat menunggu.

Secara umum, hal utama yang dilakukan oleh orangtua untuk menghadapi temperamen anak adalah bersikap santai ketika bersama anak. Dengan adanya sikap santai tersebut orangtua bisa saling menikmati kebersamaan bersama anak. Memang, mengurus anak tidak mudah dan banyak orangtua yang merasa ragu akan peran masing-masing. Yang kedua adalah tetaplah yakin bahwa anak akan selalu merasa nyaman dengan orangtua, apabila orangtua juga merasa nyaman dengannya. Yang ketiga adalah sentuhan fisik, sentuhan fisik memainkan peran yang amat penting dalam perkembangan social emosi anak. Tiap anak pasti akan selalu mendambakan sentuhan dan pelukan hangat dari orangtua serta orang lain yang dikenalnya. Kedekatan, kehangatan, dan kontak fisik meningkatkan rasa percaya diri dan rasa nyaman anak terhadap orang lain.

Usia 0 – 3 bulan
Beberapa bulan awal ini adalah waktu yang sangat penting bagi Ibu, Ayah, dan anak untuk mengenal satu sama lain. Pada usia ini, Ibu dan Ayah akan mempelajari tentang arti tangisannya, ekspresi wajah, emosi dan bahasa tubuhnya. 



Emosi yang muncul pada saat usia ini adalah terkejut, marah, gembira, sedih, dan takut. Anak akan belajar arti dari seorang Ibu dan Ayah dari nada suara, cara menyentuh, dan sikap yang dilakukan Ibu dan Ayah untuk anaknya.Yang paling penting dalam usia ini adalah kasih sayang dari seorang Ibu dan Ayah. Karena pada usia ini, anak belum fokus dalam memberikan perhatian dan sinyal. 

Kontak mata dengan anak sangat penting! Anak sangat senang jika Ibu dan Ayahnya melihatnya dengan tatapan yang dalam. Perhatian yang tercipta akan membantu mengembangkan rasa percaya dirinya. Ia pun akan terbiasa untuk menatap mata orang lain ketika ia sedang berhubungan sosial.Tunjukkan bahwa Ibu dan Ayahnya tertarik kepadanya. Anak perlu merasa bahwa ia berarti bagi Ibu dan Ayah. Cara paling tepat untuk menunjukkan adalah dengan memberinya perhatian, mengajaknya berbicara, tersenyum, dan memeluknya sesering mungkin.

Usahakan pola minum air susu ibu (ASI) dan tidur yang rutin. Kebutuhan anak untuk minum ASI dan tidur akan berubah pada periode ini. Awalnya pasti Ibu dan Ayah merasa kesulitan untuk mengatur jadwal minum ASI dan tidur anak. Namun, dengan ketekunan, anak pun akan merasa nyaman bila pola kegiatannya sudah teratur.



Usia 4 – 6 bulan
Dengan bertambahnya intensitas bertemu dengan orang lain, maka keterampilan sosial anak akan berkembang sejalan dengan kebutuhannya. Pada usia ini anak akan lebih merasakan tentang keberadaan orang lain di sekitarnya. Anak juga akan menggunakan komunikasi non verbal untuk berhubungan mendapatkan perilaku. Apabila seorang anak tersenyum atau mengeluarkan suara-suara untuk menarik perhatian ibu dan bapak, maka berikanlah respon dan bermainlah bersama anak. Jika ia menyodorkan mainannya, terimalah dan sodorkan kembali kepadanya. Demikian seterusnya. Kegiatan ini akan mengembangkan keterampilan sosialnya dalam berinteraksi dengan orang lain. Akan ada saatnya dimana anak menikmati bermain sendiriBukan berarti Ibu dan Ayah harus sepanjang waktu bersama anak. Bagian penting dari perkembangan sosial dan emosi adalah aspek kemandirian. Sejak usia dini, anak juga harus mengembangkan rasa aman dan dapat menikmati kesendiriannya dengan bermain.

Kegiatan yang dapat dilakukan pada usia ini :
- Bermain bersama teman sebaya. 
Tentu saja anak belum akan bermain bersama-sama dengan temannya. Ia mungkin akan duduk tenang dan memperhatikan teman yang menarik perhatiannya. Biarkan saja, anak akan mempelajari perilaku dari teman-temannya.
- Ajak anak berbicara dengan orang lain.
Anak perlu belajar bahwa bicara dan bahasa adalah penting dalam interaksi sosial. Dengan memperhatikan ibu dan bapak berbincang-bincang dengan orang lain, anak akan mengamati dan menirunya.
-  Tertawalah. 
Anak harus dapat tertawa bila ada kejadian lucu. Kemampuan humor akan sangat membantunya di kemudian hari. Jadi, ibu dan bapak harus tertawa bila mendengar ia tertawa dan cobalah untuk menggodanya bila ia menampakkan wajah serius.
Hibur anak bila ia merasa gusar. 
Jika anak rewel karena sesuatu, tetaplah berbicara dan bermain dengannya. Jika ibu dan bapak meninggalkannya dalam kondisi rewel, maka anak mungkin akan rewel lebih lama lagi.

@fialuthfi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar