SHALAT DHUHA, YUK

Mungkin kita pernah atau sering melaksanakan sholat Dhuha. Tapi tahukah kamu keutamaan sholat Dhuha itu? Yuk, kita pelajari lebih dalam lagi..


            Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha
Dimulai dari waktu matahari meninggi hingga mendekati waktu zawal (matahari bergeser ke barat)[Shahih Fiqih Sunnah, Abu Malik, 1/425, Al Maktabah At Taufiqiah] atau sekitar pukul 07.00 s/d 11.00 

            Jumlah Raka’at Sholat Dhuha
Tidak ada ketentuan pasti tentang berapa jumlah minimal/ maksimal raka’atnya. Namun terdapat riwayat hadist yang mengatakan jumlah raka’at sholat Dhuha adalah 2, 4,  8, atau 12.

"Nabi Muhammad SAW berwasiat kepadaku dengan dua rakaat dhuha" Itban bin Malik berkata, "Pada suatu pagi Rasulullah SAW berkunjung kepadaku bersama Abu Bakar setelah siang mulai terasa panas. Maka kami pun membuat shaf di belakang beliau (bermakmum) dan beliau shalat dua rakaat." (HR Bukhari)

Aisyah atas pertanyaan Mu'adzah mengenai jumlah rakaat shalat sunah Dhuha yang dilakukan Nabi Muhammad. Mu'adzah bertanya kepada Aisyah ra, "Berapa rakaat rasulullah shalat sunah Dhuah?" Aisyah menjawab, "Empat rakaat dan menambah sekehendak beliau." (HR Muslim)

"Kemudian Fatimah mengahmpiri dan mengambilkan baju beliau. Setelah selesai mandi beliau memakai baju tersebut lalu berdiri dan shalat delapan rakaat. Itu adalah shalat Dhuha" (HR Muslim)


Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda : " Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha 12 rakaat, maka Allah akan membangunkan untuknya istana di surga". (HR Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan)



          Tata Cara Sholat Dhuha
a.      Niat
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa.”
           artinya : Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’alaa.

b.       Membaca surat Al-Fatihah

c.       Membaca surah Asy-Syamsu, atau Surah Al-Lail pada raka’at pertama.

d.       Membaca surah Adh-Dhuha pada raka’at kedua

e.       Ruku’, I’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud, dan salam dilakukan sama sebagaimana shalat fardhu.

f.        Berdo’a

Do’a Setelah Sholat Dhuha

Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadikash shalihin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha
Hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:

a.        Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
b.       Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.

Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.


Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).

Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab;  “Ya!

Rasul saw berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
c. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:

“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)
d. Memperoleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:

Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).


Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
e. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).

Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar