ASTROLOBE, MAHAKARYA ASTRONOM MUSLIM

      Pernah dengar apa itu astrolabe ? atau bisa juga di sebut astrolab saja. Alat ini adalah mahakarya terindah seorang astronom muslim untuk melihat sudut langit. Untuk apa sudut langit menjadi mahakarya terhebat? Iya, karena dengan alat ini kita bisa mengetahui jadwal solat dari subuh hingga isya. Orang - orang menyebut alat ini sebagai komputer tertua dan tercanggih di zaman Yunani kuno. Rasulullah mengajarkan kita mengetahui waktu solat dengan melihat pergerakan matahari di siang hari dan perubahan warna langit di malam hari secara terperinci sebagai acuan waktu solat. Namun dengan alat ini, warna langit yang berubah-ubah mengikuti cuaca pun kita tetap bisa menentukan waktu solat. Alat   Ini telah digunakan oleh kaum muslimin sejak abad ke-7 masehi sebagai penyerapan dan penyempurnaan dari alat serupa peninggalan Yunani. Pada abad ke-8, alat ini telah menjadi alat penentu waktu sholat yang umum dipakai di semua wilayah islam. Inilah yang banyak digunakan para muadzin mesjid di seluruh dunia untuk menentukan waktu solat, bukan hanya sehari, namun waktu solat selama setahun bisa kita lihat.Sementara itu, sebuah lembaga baru bernama Al Muwaqit umum dibentuk sebagai bagian dari dewan masjid. Al Muwaqit bertugas membuat jadwal sholat dan kalender islam selama setahun. Di sini, alat astrolabe memegang peranan sangat penting untuk mengetahui pergerakan matahari dari hari ke hari.

       Bentuk astrolabe adalah seperti gambar yang di tampilkan di sini. Ia terdiri dari beberapa lempeng logam dengan fungsi tertentu. Ada jarum penunjuk dan lempeng dalam yang bisa diputar dan lempeng luar yang tetap.Ini merupakan peninggalan dari Syria dari abad ke-13 masehi. Terlihat ada garis-garis dengan palang-palang kecil yang menunjukkan waktu sholat.
Mau tau kan siapa sih muslim hebat ahli astronomi yang menciptakan alat ini? Dialah Ibrahim AL-Fazari, astronom penemu astrolab dan menulis banyak buku astronomi, menciptakan Qasidah pada setiap tulisan astronomi dan astrologi nya. Beliau wafat pada tahun 777 SM. Dan kemudian karya-karyanya di lanjutkan oleh putranya yaitu Abu Abdallah Muhammad bin Ibrahim Al-Fazari. Dimana seiring dengan perkembangan zaman maka astrolabe di buat semakin detil dengan akurasi tinggi sehingga bisa di gunakan untuk melihat posisi planet, bintang, membuat kalender bahkan untuk memprediksi cuaca.
     Alat ini bekerja dengan cara ketika anda memasukkan informasi input dan kemudian Anda menerima output persis seperti alat pengendalian dengan komputer. alat ini mempunyai diameter sekitar 6 inci atau lebih , dan di tengah-tengah Anda dapat melihat bagaimana langit digambar dengan 20 bintang. Menemukan waktu siang atau malam, dapat diselesaikan dengan astrolabe serta mampu mengetahui kapan matahari akan terbit atau terbenam. Alat ini di gunakan untuk berbagai tujuan oleh semua astronom hingga ke Eropa. kapan lagi ilmuwan muslim akan menghasilkan mahakarya sehebat dan secanggih ini yang sangat bermanfaat bagi umat baik muslim maupun nonmuslim di seluruh dunia. Subhanallah.....



Sumber:
- http://www.levity.com/alchemy/islam12.html
- http://blog.al-habib.info/id/2012/05/museum-astronomi-islam-diluncurkan/
- http://museumastronomi.com
- id.wikipedia.org/astrolab
- http://www.danishe.com/2011/09/astrolabe-komputer-paling-tua-dari.html#


Tidak ada komentar:

Posting Komentar