Ada banyak jenis lensa di
pasaran. Setiap lensa memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Harganya
pun berbeda antara tipe lensa satu dengan
lensa lain. Bahkan terkadang harga lensa akan lebih
mahal dibandingkan tubuh lensa itu sendiri.
Sebagai orang awam, tentu saja hal
pertama yang harus kita pelajari adalah untuk
mempelajari jenis, karakteristik, fungsi dari lensa itu
sendiri. Kebanyakan dari kita berpikir dari semua lensa yang
sama. Tapi untuk seorang profesional, memilih lensa yang
salah bisa berarti "bencana".
Lensa tele
Biasanya lensa ini disebut lensa tele karena
dapat menembak jarak jauh. Olahraga fotografer misalnya,
mereka menggunakan lensa ini dengan harapan tidak perlu
mendekati objek. Kamu bisa melihat angka yang tertera pada
lensa: 50 mm bahkan mencapai di atas 100 mm. Jumlah yang
ditulis lebih besar, maka jangkauan akan lebih jauh.
50mm lensa
Ini disebut lensa normal karena mata
kita biasanya diwakili oleh lensa ini. Lensa
ini memiliki jangkauan sekitar 46 derajat
dan biasanya cocok untuk digunakan untuk keperluan pribadi.
Lensa ini menunjukkan angka kecil seperti 16 mm, 18 mm, 28 mm dan penomeran lainnya di bawah 50 mm. Lensa ini sangat cocok untuk memotret landscape, arsitektur atau foto dalam kesan ditandai diciptakan oleh besarnya objek yang ada di depan dan penurunan objek berbentuk kerucut atau di belakang mereka.
zoom Lens
Lensa zoom memiliki rentang focal length tertentu , misalnya 35mm-350mm. Karena memiliki
rentang ukuran tertantu, maka kita bisa memotret obyek dari jarak dekat maupun
jauh. Lensa zoom merupakan pilihan yang ideal untuk memotret karena tidak perlu
membeli dua lensa sekaligus yang berbeda focal
lenght-nya.
sumber : google images |
Dengan memiliki lensa zoom ini, kamu tidak perlu repot-repot mengganti secara terus
menerus lensa yang berbeda untuk body kameramu.
Lensa makro
Lensa makro adalah lensa yang digunakan untuk memotret
benda kecil. Misal, semut yang terlihat sangat jelas berbaris mengangkat sebuah
daun atau sebuah kumbang hinggap di daun.
sumber : google images |
Umumnya lensa makro memiliki depth of field yang sempit. Apa itu depth of field? Misal, jika kamu memotret
sebuah semut di atas daun, area di luar sekitar semut akan terlihat blur (kabur). Daerah yang fokus itulah
yang dinamakan depth of field. Tips
dari seorang fotografer profesional, untuk mengikat ketajaman gambar dan fokus
pada obyek utama, sebaiknya kamu menggunakan tripod unutk menghindar goyangan
ringan.
Sekarang temen-temen sudah bisa kan membedakan lensa-lensa
untuk DSLR?
penulis : Fannyfuraida | @fannyfuraida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar