THE ART OF ISLAMIC "KHATT"

Islam itu Indah. Tidak hanya dengan beribadah, tapi juga melewati seni. Salah satu seni yang begitu khas dengan Islam yaitu seni kaligrafi, hingga akhirnya sering disebut sebagai “The Art of Islamic”. Dan keberadaan Al-qur’an tentu memberikan peranan penting, dalam perkembangan seni kaligrafi. 

Kaligrafi merupakan suatu bentuk ekspresi dan apresiasi umat muslim yang diciptakan dan dikembangkan  sejak kedatangan Islam. Seni Kaligrafi ini menjadi sebuah warisan budaya Islam yang sangat dihargai. Dikarenakan kemunculannya  merupakan salah satu bentuk pelestarian Al-qur’an (sebab tulisan yang digunakan bersumber dari Al-qur’an) dan juga sebagai bentuk syiar.

Kata Kaligrafi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani (Kalios: indah dan graphia: tulisan). Sementara itu, bahasa Arab mengistilahkannya dengan khatt (tulisan atau garis) yang ditujukan pada tulisan yang indah (al-kitabah al-jamilah atau al-khatt al-jamil).  

Seperti halnya membaca Al-qur’an, dalam seni menulis indah (kaligrafi) juga memiliki aturan dan teknik khusus, diperlukan kecermatan pemilihan warna, bahan tulisan, medium, hingga pena.  Sehingga lahirlah begitu banyak jenis kaligrafi yang indah.

Berikut ini beberapa jenis kaligrafi:
·         Deewani

·         Kufi

·         Naskh


·         Riqa

·         Taliq


·         Thuluth

Kalau dulu, kita sering melihat kaligrafi sebagai penghias dinding dinding mesjid/kubah mesjid atau musholla (bangunan). Dua masjid yang paling bersejarah dalam Islam, yaitu Masjidil Haram di kota Mekah dan Masjid Nabawi yang terletak di jantung kota Madinah, juga tampak di dalamnya adanya kaligrafi dengan nilai artistik yang tinggi,  yang isinya mengagungkan nama Allah. Hal ini membuktikan, bahwa perkembangan seni kaligrafi tidak hanya di peruntukkan untuk menulis ayat-ayat Al-qur’an atau kitab kitab agama, tapi juga berkembang sebagai karya seni yang dapat memperindah bangunan.

 Sekarang ini, perkembangan kaligrafi menjadi semakin kreatif dan variatif, tidak hanya menggunakan cat/ tinta, tidak lagi ditemukan di mesjid/ musholla (banyak  juga dijadikan dekorasi di ruang tamu atau ruang kerja). Bahkan kini seni kaligrafi hadir dengan memanfaatkan ornamen-ornamen/ media  lain, seperti: kuningan, emas, koin, permata, kaca, kayu bahkan pada batik. Seni Kaligrafi menjadi lebih variatif karena bukan saja dalam bentuk lukisan tapi bisa juga dihasilkan dalam bentuk pahatan atau ukiran. Keragaman ini tentunya tidak lepas dari kepekaan para seniman pada saat membuat kaligrafi.

Sebenarnya dalam mengekspresikan tulisan kaligrafi atau khatt ini, tidak harus mengikuti bentuk tulisan dari seniman terdahulu. Keindahan seni kaligrafi atau khatt ini dapat dilakukan sebebas-bebasnya, asalkan tidak merubah makna dan artinya atau tidak menambah dan mengurangi huruf yang ingin dituliskan. Yang dapat mengakibatkan terjadi perubahan makna. Untuk itu setiap penulis kaligrafi penting untuk mengetahui arti atau makna tulisan yang ingin dijadikan kaligrafi. Keindahan inilah yang akhirnya menjadikan seni kaligrafi menjadi seni yang tak pernah putus dan terus berkembang.  

Kaligrafi bukan hanya diminati oleh pecinta seni kaligrafi. tapi juga diminati masyarakat muslim pada umumnya. Karena selain menjadi simbol Islam dan memiliki keindahan, kaligrafi juga memiliki makna spiritual, sebagai pengingat kepada Allaw SWT dan untuk terus membaca Alqur’an.

Keindahan seni kaligrafi yang menjadi penyemangat beribadah umat muslim ini, juga dilestarikan dengan banyak cara. Untuk kedepannya, tentu akan semakin banyak karya-karya kaligrafi dengan bentuk bentuk dan keindahan yang berbeda. Kreativitas seseorang tidak dapat dibatasi begitu saja.

Sumber;
www.kompas.com

Nirmala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar