PALANG MERAH INDONESIA


Dalam rangka memperingati Hari Palang Merah Dunia yang jatuh tanggal 8mei, rubrik kesehatan perdana pengen mengusung tema Palang Merah nih, khususnya Palang Merah Indonesia, alias PMI kita.

            Kalau dikalangan remaja sekolah, Palang Merah biasa dikenal dengan sebutan PMR alias Palang Merah Remaja, dimana para pelajar diajari buat melakukan pertolongan pertama pada orang yang terluka. Tapi apa Palang Merah hanya berbatas pada kegiatan pertolongan pertama ?? mari kita kupas secara tajam, setajam pisau dapur ibu – ibu sekalian. 

            Jadi, Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh indonesia.

Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya. Betapa mulianya visi dari PMI kita. Sebuah keteladanan yang perlu diajarkan pada putra putri kita bukan ? bahwa kita ini adalah Bhinneka Tunggal Ika. Bukan hanya visi dan misi PMI yang bisa kita teladani sebagai sebuah contoh yang sangat baik, tapi sejarah berdirinya PMI juga layak menjadi semangat kita untuk terus berusaha menjadi bangsa yang lebih baik. Karna itu, saya mencoba menceritakan sedikit sejarah berdirinya PMI.

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873.Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan namaNederlandsche Roode Kruis Afdeeling IndiĆ« (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang. Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan tersebut dipelopori Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Rancangan tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia, dan diajukan ke dalam Sidang Konferensi Narkai pada 1940, akan tetapi ditolak mentah-mentah. Rancangan tersebut disimpan menunggu saat yang tepat. Seperti tak kenal menyerah pada saat pendudukan Jepang mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk yang kedua kalinya rancangan tersebut kembali disimpan.

Proses pembentukan PMI dimulai 3 September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr. Boentaran (Menkes RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Dibantu Panitia lima orang terdiri atas Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, mempersiapkan terbentuknya Perhimpunan Palang Merah Indonesia. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.

PMI adalah perhimpunan nasional yang sah lho, berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1925 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963.

Dari artikel ini, saya berharap ibu ibu yang anaknya lagi giat giatnya ikut organisasi PMR disekolahnya, jangan dilarang yah. Karena organisasi tersbeut mempunyai tujuan baik, keteladanan dan mampu membentuk karakter generasi muda yang peduli sesama.

penulis : Rosfi Firdha Huzaima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar